Sampang, hariannews.id – Polemik Job Fair Disnaker Sampang 2025 semakin menarik perhatian publik. Setelah pernyataan Ketua Penyelenggara Uriantono Triwibowo menuai kritik tajam, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sampang, Yudhi Adidarta, akhirnya buka suara.
Menurut Yudhi, pernyataan yang menyebut mayoritas pencari kerja hanya lulusan SMP adalah sepenuhnya tanggung jawab pribadi Uriantono.
“Untuk perkataan Pak Tri saya tidak bisa membenarkan dan tidak bisa menyalahkan, karena yang mengungkapkan beliau. Tapi kalau ditanya soal sepi, saya rasa tidak mas. Memang tidak memenuhi target, tapi setelah acara selesai tetap ada yang melamar. Kami juga memfasilitasi dengan memberikan kontak perusahaan, bahkan ada yang kami hubungi langsung,” jelas Yudhi, Senin (1/9/2025).
Sebagai bagian dari verifikasi data, tim hariannews.id mencoba menelusuri lebih dalam dengan menghubungi perusahaan peserta Job Fair. Dari 31 perusahaan, sebanyak 11 perusahaan berkenan membuka data jumlah pelamar yang mereka terima. Hasilnya cukup mencengangkan, karena menunjukkan bahwa animo masyarakat sebenarnya cukup tinggi.
Data Pelamar 11 Perusahaan Job Fair Sampang 2025:
- PT Pesta Pora Abadi (Mie Gacoan) : 20
- PT Sejahtera Mitra Solusi : 20
- PT Royal Inti Mandiri Abadi : 33
- BP3MI Jawa Timur : 32
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk : 5
- PT Vicy Group Company : 23
- PT Global Ariya Indonesia : 25
- Alfanet Sampang : 10
- PT Gadai Terang Abadi Mulia : 10
- PT World Innovative Telecommunication (Oppo Madura) : 10
- Micro Madani Institute : 4
📊 Total pelamar di 11 perusahaan tersebut mencapai 192 orang.
Yudhi menambahkan bahwa pihaknya sangat terbuka terhadap kritik.
“Saya suka kalau ada kritik dan saran yang sesuai data di lapangan. Itu membuat kami bisa mengevaluasi, agar penyelenggaraan ke depan lebih baik,” tegasnya.
Dengan temuan data ini, narasi bahwa Job Fair Sampang minim peminat karena rendahnya kualitas pendidikan pencari kerja menjadi terbantahkan.
Fakta justru menunjukkan bahwa lulusan SMA/SMK hingga S1 masih mendominasi pencari kerja, dan antusiasme mereka cukup besar meski serapan tenaga kerja belum maksimal.