Berita Terbaru

Klaim Disnaker Sampang Soal Lulusan SMP Terbantahkan, Aktivis Pendidikan: “Kalau Mau Bluffing, Pakai Hati Sedikitlah”

90
0-0x0-0-0#

Sampang, hariannews.id – Pernyataan Ketua Penyelenggara Job Fair Disnaker Sampang 2025, Uriantono Triwibowo, menuai sorotan tajam. Uriantono sebelumnya menyebut minimnya antusias masyarakat dipicu karena mayoritas pencari kerja di Sampang hanya lulusan SMP, sehingga sulit memenuhi standar perusahaan yang hadir.

“Realitanya mayoritas pencari kerja di Sampang memang terbatas pendidikannya. Banyak lulusan SMP yang datang, sehingga perusahaan kesulitan menemukan kandidat yang sesuai,” ujar Uriantono saat ditemui diruangannya, Selasa (26/8/2025).

Namun, klaim tersebut justru terbantahkan. Investigasi hariannews.id menemukan jumlah lulusan SMA/SMK di Kabupaten Sampang mencapai 32.772 orang dalam 5 tahun terakhir.

Dengan angka sebesar itu, narasi bahwa mayoritas tenaga kerja produktif hanya lulusan SMP jelas tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Data buku tamu Job Fair 2025 juga menguatkan temuan itu. Dari sekitar 200 peserta yang hadir, mayoritas adalah lulusan SMA/SMK hingga S1, sedangkan lulusan SD hanya tercatat dua orang saja. Tidak ada indikasi lulusan SMP mendominasi sebagaimana yang disampaikan Uriantono.

Kritik keras datang dari aktivis pendidikan, Risma, yang menilai pernyataan Uriantono sangat tidak etis.

“Statement itu tidak berdasarkan fakta. Kalau bilang mayoritas pencaker hanya lulusan SMP, itu sama saja menuding Dinas Pendidikan gagal menjalankan program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan pemerintah pusat,” tegas Risma.

“Seharusnya tidak menggunakan alasan SMP untuk sepinya peminat Job Fair. Ada alasan yang lebih etis lah paling tidak. Kalau mau bluffing, pakai hati sedikitlah,” tambahnya.

Job Fair yang digelar dengan anggaran Rp95 juta itu kini dipertanyakan efektivitasnya. Sejumlah warga menilai acara tersebut hanya sebatas ajang seremonial.

Salah seorang warga, Iim, bahkan melontarkan sindiran.

“Daripada uangnya buat bikin acara gitu, mending dikasihkan ke masyarakat aja, bisa buat modal,” ujarnya sambil tertawa

Dengan serapan tenaga kerja yang rendah, promosi minim, hingga pernyataan pejabat yang terbantahkan data, Job Fair Disnaker Sampang 2025 berakhir dengan catatan kelam. Harapan masyarakat agar acara ini membuka lapangan kerja baru justru berujung kekecewaan. (Fais)

 

Exit mobile version