Banyuwangi, HARIANNEWS.ID – Nasib Nahas dialami KM Sumber Berkat A. Kapal Motor yang bermuatan ikan juga membawa 29 ABK, 8 ABK masih tertahan di atas kapal Nahas yang mengalami mati mesin yang kemudian kapal terombang-ambing ombak dan menghantam ombak yang membuat kapal terjepit karang dan Satu (1) diantaranya harus meregang nyawa.
Kejadian Nahas tersebut mengakibatkan satu orang ABK harus kehilangan nyawa saat hendak menyelamatkan diri dengan cara berenang ketepi pantai pada saat musibah terjadi.
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade, S.I.K, M.H. melalui Kanit Pospol unit Grajagan Aipda Adi Sudrajat membenarkan adanya laka laut yang menyebabkan satu orang ABK meninggal dunia.
Kejadian tersebut menurut Adi Sudrajat bermula pada saat KM. Sumber Berkat A sedang melakukan pelayaran dalam upaya mencari ikan. Setelah mendapatkan ikan buruannya, kapal Nahas yang berpenumpang 29 ABK tersebut hendak pulang untuk melakukan proses bongkar ikan setelah mencari ikan.
Nahas kata Aipda Adi, saat melakukan perjalanan pulang, kapal tersebut mengalami mati mesin yang menyebabkan kapal tersebut menghantam dan tersangkut karang di wilayah perairan Laut Plengkung Sawoan pada koordinat 8°,44′ 59″ LS, 114°22’53″BT.
Senada menurut keterangan yang diperoleh dari ABK. Sebelumnya ABK menyampaikan kepada Kapten kapal bahwa jarak kapal dengan daratan berjarak kurang lebih sekitar 20 Mil, dengan melihat peta yang terdapat di dalam kapal Nahas tersebut.
Sebelum sampai ke daratan, kapal nahas yang mengalami kerusakan pada mesinnya tersebut di hantam ombak, disertai angin dan hanya dalam hitungan menit, akibat cuaca buruk tersebut, KM Sumber Berkat A sudah menabrak Karang dan terjepit.
Akibat menabrak dan tersangkut di atas karang, 5 ABK mencoba mencari pertolongan, mereka menceburkan diri ke laut berusaha berenang ke daratan untuk mencari pertolongan kepada warga pesisir/nelayan sekitar.
Nahas, dari ke lima orang ABK satu diantaranya meninggal dunia akibat kelelahan pada saat berenang untuk mencapai daratan. Korban meninggal atas nama Sumantri (35), alamat Jl. Raya Bogor Gang Pule 2 RT 08, RW 10, Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Korban sempat ditolong oleh Bundet (61), nelayan yang tinggal di Kampong 9, Dusun Gempol Dapit, Kedung Wungu, sekaligus sebagai saksi.
Setelah Satpolairud mendapatkan laporan insiden tersebut dari warga, Aipda Adi Sudrajat berkomunikasi dengan Posal Grajagan dan mengaktifkan SAR binaan untuk membantu proses evakuasi dan penyelamatan ABK yang masih tertahan di atas kapal Nahas tersebut.
Kemudian diperoleh data manifest kapal dari Nahkoda KM Sumber Berkat A. Jenis kapal ikan dengan jumlah ABK 29 orang, 3 unit mesin kama G16, G22, Mesin Induk dan 16 set Kali Kolor 3 rol, sampan 1 unit, Prasit 1 unit, dan memiliki ACU 6.
Akibat musibah tersebut pemilik kapal menaksir mengalami kerugian kurang lebih 8 Milyar
Untuk saat ini, korban selamat yang berhasil di evakuasi berjumlah 20 orang dan masih berada di sekitar Pos Satpolairud unit Grajagan untuk dimintai keterangan dan mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sementara yang lain masih berada di atas kapal untuk menjaga muatan kapal. Sementara satu orang yang meninggal dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Di tempat yang berbeda, Kompol Masyhur Ade menyampaikan pesan kepada nelayan dan warga pesisir maupun masyarakat luas khususnya yang berprofesi sebagai pencari ikan maupun nelayan untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem disertai angin kencang yang datang secara tiba-tiba.
Kompol Masyhur Ade mengingatkan untuk selalu mengenakan life jacket saat terjadi cuaca buruk, menyediakan Ring bouy dan melakukan pengecekan secara berkala kondisi mesin kapal.
Disarankan juga kepada Nelayan, pada mencari ikan, dan saat lego jangkar agar mencari tempat yang aman, jauh dari arus laut yang dapat menyebabkan kapal terbawah arus laut.
Untuk saat ini, kasus musibah laka laut tersebut dalam penanganan Satpolairud Polresta Banyuwangi yang dibantu oleh Ditpolairud Polda Jawa Timur.