Hariannews, Sampang – Kesenian tradisional merupakan warisan budaya yang tidak hanya memperkaya identitas suatu daerah, tetapi juga menjadi sarana untuk membentuk karakter dan kepercayaan diri generasi muda. Salah satu contoh nyata adalah penampilan memukau Tari Anggong Anggong oleh anak-anak dari Raudhatul Athfal (RA) Sabilillah Sampang dalam sebuah acara resepsi pernikahan di wilayah setempat. Penampilan ini menjadi bukti bahwa penanaman nilai kesenian sejak dini memiliki peran penting dalam pengembangan potensi anak.
Tari Anggong Anggong, sebuah tarian tradisional khas Madura, dikenal dengan gerakan yang luwes dan penuh makna, mencerminkan nilai-nilai budaya lokal yang kaya akan kearifan. Melalui pembelajaran tari ini, RA Sabilillah Sampang berupaya menanamkan kecintaan terhadap budaya sejak usia dini.
Bergabunglah Bersama Kami, Jadilah Wartawan Berintegritas Tinggi!
Dengan melibatkan anak-anak dalam pementasan di acara resmi seperti resepsi pernikahan, sekolah ini tidak hanya melestarikan kesenian tradisional, tetapi juga memberikan panggung bagi anak-anak untuk membangun kepercayaan diri.
Penampilan anak-anak RA Sabilillah dalam resepsi pernikahan tersebut mendapat sambutan hangat dari para tamu. Dengan kostum tradisional yang memukau dan gerakan yang terkoordinasi, mereka berhasil memeriahkan acara sekaligus menunjukkan bahwa kesenian tradisional tetap relevan di era modern.
Menurut para ahli pendidikan yang di lansir di berbagai artikel menyebutkan bahwa, pembelajaran kesenian sejak dini memiliki dampak positif terhadap perkembangan anak.
Jaga Kesehatan di Tengah Cuaca Tidak Menentu, Dokter di Mojokerto Berikan Tips
Selain meningkatkan kepercayaan diri, kegiatan seperti menari juga melatih motorik, kreativitas, dan kemampuan sosial anak. Dalam konteks budaya lokal, kesenian seperti Tari Anggong Anggong menjadi media untuk mengenalkan nilai-nilai luhur, seperti kerja sama, sopan santun, dan rasa hormat terhadap tradisi.
Keberhasilan RA Sabilillah Sampang dalam memperkenalkan Tari Anggong Anggong kepada anak-anak usia dini menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya. Langkah kecil ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya dapat dimulai dari lingkungan terkecil, seperti sekolah, dan diperkenalkan melalui momen-momen berharga seperti acara adat atau pernikahan. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya menjadi penikmat, tetapi juga pelaku aktif dalam menjaga warisan budaya.
Sebagai penutup, penampilan Tari Anggong Anggong oleh anak-anak RA Sabilillah Sampang dalam resepsi pernikahan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga simbol harapan. Harapan bahwa kesenian tradisional akan terus hidup dan berkembang di tangan generasi muda, yang telah ditanamkan kecintaannya sejak dini