Hariannews, Mojokerto – Orang tua siswa SMPN 7 Mojokerto yang menjadi salah satu korban meninggal dunia meminta Pemkot Mojokerto untuk menghapus kegiatan outing class. Permintaan itu disampaikan Istiqomah, ibu mendiang Malvien Yusuf AD, siswa kelas VII C kepada Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro saat bertakziah ke rumah duka di Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, kemarin (28/1).
Istiqomah menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian putra kedua dari tiga bersaudara itu. Selain itu, dia juga mengutarakan keinginannya agar kegiatan outing class ditiadakan, dengan harapan kejadian serupa tak terulang lagi. ”Mohon maaf Pak Pj, kalau bisa dihapus saja study tour-study tour seperti itu. Kalau kejadian seperti ini, yang paling kehilangan adalah orang tua,” ungkapnya sambil tak kuasa membendung air mata.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyatakan telah mengevaluasi kegiatan outing class. Menurutnya, kemarin pemkot langsung menggelar rapat bersama seluruh kepala sekolah di kantor Dikbud Kota Mojokerto untuk menindaklanjuti program kegiatan luar kelas tersebut. ”Kita akan batasi dan arahkan outing class yang sifatnya edukasi seperti ke museum dan ke tempat-tempat perpustakaan,” paparnya saat ditemui usai bertakziah ke rumah duka Malvien.
Sedangkan kegiatan outing class yang ke daerah wisata dipastikan akan dilarang. Kebijakan itu bakal dituangkan dalam surat edaran (SE) yang segera diterbitkan oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto. “Outing class ke daerah-daerah wisata, khususnya pantai dan pegunungan tentu akan sangat kita batasi dan tidak kita izinkan,” imbuh Ali Kuncoro.