Hariannews.id – Mojokerto – Outing class SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, berujung tragedi. Kegiatan yang seharusnya menjadi pengalaman belajar di luar kelas berubah menjadi insiden memilukan.
13 siswa terseret ombak saat berenang di Pantai Drini Jogja. Tiga orang di antaranya ditemukan meninggal dunia. Berikut sederet fakta kejadian memilukan yang terjadi pada Selasa (28/1/2025) di Yogyakarta
Adapun 13 siswa itu masing-masing bernama Firnanda Rahmadani (13), Bintang Kenzie (13), Petra Agustino (13), Refana Bagas (13), M. Zaky (13), Arizona Reza (13), Ahmad Muzaki (13), Ainoah (13), Raditya Rangga (13), Alfian Aditya Pratama (13), Rifky Yoeda Pratama (13), Malven Yusuf (13), dan Bayhaki F. (13).
Kronologi Kejadian
Rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto berangkat menuju Yogyakarta pada Senin (27/1/2025) malam dengan lima bus. Sebanyak 257 siswa kelas 7 dan 8 didampingi 16 guru dalam perjalanan ini.
Rombongan tiba di Pantai Drini pada Selasa pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Sekitar pukul 07.00 WIB, saat para siswa dijadwalkan sarapan di sebuah rumah makan di area pantai, beberapa di antaranya bermain di sekitar palung laut.
Petugas SAR Setempat Telah Memberi Peringatan
Petugas SAR yang bertugas di lokasi sempat memperingatkan agar siswa tidak bermain di area berbahaya tersebut. Namun, peringatan tidak diindahkan, hingga akhirnya ombak menyeret mereka ke tengah laut.
Upaya Penyelamatan dan Kondisi Korban
Tim SAR Pantai Drini berhasil menyelamatkan sembilan siswa yang sempat terseret arus. Tragis, tiga siswa ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.
Mereka adalah Alfian Aditya Pratama (13), Rayhaki Fatqiyansyah (13), dan Magen Yusuf Adliqo (13). Sementara, satu siswa Rifki Yudha Pratama (13), masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh Tim SAR.
Korban Selamat Mendapat Perawatan
Sembilan siswa yang selamat langsung mendapatkan perawatan medis di dua rumah sakit berbeda. Tujuh siswa dirawat di RSUD Saptosari Gunungkidul. Sedangkan, dua siswa mengalami iritasi lambung akibat terlalu banyak menelan air laut, dan dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Tindak Lanjut dari Pemerintah Kota Mojokerto
Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menyampaikan belasungkawa dan menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan outing class. Pemerintah Kota Mojokerto untuk sementara menghentikan seluruh kegiatan outing class di sekolah-sekolah hingga penyebab insiden ini dapat dipastikan.
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto diperintahkan untuk mengumpulkan seluruh kepala sekolah SD dan SMP. Tujuannya untuk membahas evaluasi kegiatan outing class agar insiden serupa tidak terulang