Uncategorized

Kulit Salak: Transformasi dari Limbah ke Minuman Menggugah Selera

359
×

Kulit Salak: Transformasi dari Limbah ke Minuman Menggugah Selera

Sebarkan artikel ini

Jombang, hariannews.id – Limbah kulit buah merupakan masalah umum yang sering dihadapi, terutama di daerah yang memproduksi buah. Sebagian besar limbah kulit buah diolah menjadi pupuk kompos, tetapi hasilnya seringkali kurang memuaskan.

Ini menjadi masalah yang mendorong mahasiswa dari UPN ”Veteran Jawa” Timur untuk menciptakan solusi baru dengan mengubah limbah kulit salak menjadi teh. Proses ini dilakukan di Desa Galengdowo, sebuah daerah penghasil buah salak. Kegiatan ini merupakan bagian dari program MBKM Bina Desa yang dijalankan oleh Mahasiswa Kelompok 2 UPN ”Veteran” Jawa Timur, dengan bimbingan dari Dosen Pembimbing Ir. Mu’tasim Billah M.S. Tutur beliau ”Sebagai mahasiswa KKN harus mengoptimalkan potensi dari desa”.

Limbah kulit salak berasal dari perkebunan warga dan Acara Bancakan Salak. Maka dari itu, mahasiswa melakukan pengolahan limbah dengan cara membersihkan kotoran dan duri-duri dari kulit salak, kemudian mengeringkannya selama tiga hingga empat hari. Setelah itu, kulit salak dihancurkan menjadi ukuran kecil. Pada tahap ini, mahasiswa melakukan dua jenis perlakuan, yakni menyangrai kulit salak yang sudah dihaluskan dan tidak menyangrai.

Kemudian, kedua jenis kulit salak ditentukan mana yang menghasilkan teh kulit salak paling cocok dan mendekati karakteristik teh biasa. Selain itu, mereka juga mencoba berbagai cara penyeduhan dan penyajian untuk hasil yang optimal.

Teh kulit salak ini tentu memiliki berbagai macam manfaat seperti menurunkan kadar gula darah karena mengandung pterostilbene yang berperan aktif menurunkan kadar gula darah, menjaga kesehatan pankreas karena dalam kulit salak mengandung zat alami bernama simplisia dan cinnamic acid derivative, dan mampu mengatasi diabetes. Kandungan dalam kulit salak juga tinggi akan protein yaitu sebesar 44,90% dan dengan kandungan kalori yang rendah sebesar 77 kal.

Dari berbagai macam kandungan dan manfaat teh kulit salak tersebut, maka teh kulit salak ini merupakan solusi bagi siapapun yang ingin mencari variasi atau alternatif dari teh pada umumnya. Selain dapat menjadi alternatif minuman teh, teh kulit salak ini juga bisa mengatasi pengurangan limbah kulit salak.

Dengan program pengolahan limbah semacam ini, dapat mengurangi jumlah limbah di suatu wilayah. Jika inovasi teh kulit salak ini dapat diproduksi secara massal, bukan hanya limbah kulit salak yang bisa berkurang, tetapi juga dapat membuka peluang bagi UMKM dan meningkatkan ekonomi masyarakat desa tempat program ini berlangsung.

Selain itu, hal ini juga dapat memperkuat citra positif universitas yang diwakili oleh mahasiswa yang terlibat dalam program tersebut. Tantangan yang mungkin dihadapi oleh mahasiswa adalah bagaimana menjaga kelangsungan pengolahan limbah kulit salak setelah masa bakti mereka berakhir.

Sementara, pada hari Rabu, tanggal 29 Mei 2024 yang dilaksanakan di Balai Desa Galengdowo oleh mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur juga menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi di masyarakat Galengdowo, terutama ibu-ibu PKK yang menjadi target program ini. Pelatihan tentang pengolahan teh kulit salak dihadiri dengan antusiasme tinggi oleh masyarakat yang mengikuti acara tersebut. Pelatihan dan sosialisasi mencakup demonstrasi langkah-langkah pengolahan teh kulit salak dari awal hingga akhir.

Peserta yang mengikuti acara menunjukkan partisipasi aktif dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan diskusi yang berlangsung selama demonstrasi pembuatan teh kulit salak. Hasil dari pelatihan dan sosialisasi menunjukkan bahwa mayoritas ibu-ibu menyukai cita rasa unik dari teh kulit salak, serta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengolah kulit salak menjadi minuman teh yang sehat dan nikmat.
Top of Form
Bottom of Form

Tinggalkan Balasan