Gegara Aksi Demonstran Tidak Di Sambut Manis Aliansi Garang Dan Atam : Sikap Wakil Rakyat Yang Tidak Patut Dicontoh

Aceh.hariannews.id – Tidak koorporatifnya DPRK Aceh Tamiang dan sangat disayangkan sikap dari 30 DPRK Aceh Tamiang yang tidak ada satu orangpun di Gedung DPRK Aceh Tamiang yang menjumpai para Aksi Pendemo pada Senin tanggal 09 Oktober 2023.

Masa aksi unjuk rasa yang didalam nya terdapat lembaga kemahasiswaan, kepemudaan yang ingin menyampaikan aspirasi terkait DBH CHT dan DBH pajak rokok.

Muhammad Eko Ramdani Panggilan Akrab (Eko) Yang juga Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Aceh Tamiang sekaligus Koordinator Aksi menyampaikan bahwa terjadi ketidak seriusan DPRK sebagai Wakil Rakyat dalam melakoni perannya sebagai penyerap aspirasi Rakyat.

Terbukti seharusnya 30 DPRK Aceh Tamiang ada di tempat kerja karena pada hari itu bertepatan pada hari Senin.

“Namun alasan yang kami terima mereka sedang sedang melakukan reses ataupun turun ke Dapil masing-masing, akan tetapi hal itu tidak terjadi tidak ada satupun yang menemui pihak para aksi pendemo yang tergabung atas nama Aliansi Tamiang Memanggil ( ATAM ). Apakah 30 DPRK Aceh Tamiang memang tidak mau mendengar lagi aspirasi-aspirasi Rakyatnya.” tegasnya.

“Jabatan yang diamanahkan saat ini untuk 30 DPRK Aceh Tamiang adalah mendengarkan keresahan dan aspirasi Rakyatnya Tetapi yang di alami kebalikannya” pungkas kordinator aksi.

Menurutnya Aliansi Tamiang Memanggil tidak dianggap oleh 30 DPRK Aceh Tamiang, untuk menyampaikan aspirasi yang saat ini belum tuntas secara jelas dan transparan terkait DBH CHT dan DBH pajak rokok dari tahun 2020 s.d 2023 di Kabupaten Aceh Tamiang.

“Sebuah pertanyaan besar apakah Pemkab Aceh Tamiang telah menggunakan DBH CHT dan DBH pajak rokok sesuai dengan peruntukannya yang telah diatur oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia” ujarnya

Kemudian menurut sumber dari massa aksi untuk dinas-dinas yang telah diberikan surat somasi sebelumnya oleh Gerakan Aksi Rakyat Aceh Tamiang (GARANG), tidak ada yang menjawab balasan suratnya dengan jelas serta ada yang tidak menjawab sama sekali. “Seakan – akan surat somasi GARANG yang sudah diberikan dipandang sebelah mata oleh mereka” ujarnya.

“Maka pihak kami didalam Aliansi Tamiang Memanggil (ATAM) tidak akan berhenti dan terus berjuang serta akan menyuarakan permasalahan ini untuk masyarakat Aceh Tamiang” ujarnya.

“Terlalu banyak rapat sehingga produk berkualitas hilang sekejap mata ,” tutup Eko.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan