Tamiang.Hariannews.id- Dalam mencapai tingkat keselamatan jiwa masyarakat atau pasien, Puskesmas Manyak Payed melalui Dinas kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten agar mengakomodir kekosongan supir di Puskesmas tersebut, dikarenakan kebutuhan supir sangat diperlukan di Puskesmas Manyak Payed itu.
Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman baru-baru ini mengeluarkan surat keputusan tentang pengangkatan tenaga supir yang bersifat outsourcing pada dinas kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang yang bernomor : BKPSDM.814/58/2023 tentang pengangkatan supir atas nama Fery Syahrizal dan ditandatangani oleh Pj. Bupati Aceh Tamiang tanggal 04 Juli 2023.
Namun dalam hal pengangkatan tenaga outsourcing tersebut terkesan hanya memenuhi kebutuhan pribadi oknum dinas kesehatan itu sendiri, dikarenakan menurut informasi yang diperoleh awak media, nama yang diusulkan oleh kepala puskesmas tidak diakomodir bahkan nama yang masuk dalam SK tidak sama sekali usulan dari kepala puskesmas manyak payed itu sendiri.
Hasil penelusuran awak media bahwa tenaga supir yang ada saat ini juga merangkap sebagai tenaga perawat dip Puskesmas tersebut yang sudah bekerja selama 5 tahun namun sama sekali tidak diperhatikan nasibnya oleh atasan (Dinas Kesehatan) tempatnya bekerja.
Saat dihubungi hariannews id melalui telepon selulernya sopir cadangan ini mengatakan “Selain supir kami juga bisa merawat pasien, tapi kalau tidak ada supir, kami juga siap demi nyawa pasien” terangnya.
Saat disinggung tentang penghasilannya, supir cadangan ini menjawab “Namanya uang, siapa yang tidak butuh. Kalau di tenaga perawat itu pasti melalui jasa medis tetapi kalau di supir (outsourcing) sudah pasti tetap perbulannya kita dapatkan” jelas supir cadangan ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang melalui Kasubbag umumnya ketika dijumpai hariannews.id pada Rabu 26/07/2023 mengatakan bahwa, “Benar adanya pengangkatan supir tersebut dan itu dilakukan terkait kekosongan supir di Puskesmas tersebut” jelas Kasubbag.
Ketika disinggung mengapa Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang tidak memberdayakan tenaga supir yang ada pada Puskesmas tersebut, Kasubbag menjawab “Supir yang dikirim kesana (Puskesmas) adalah supir kepala Dinas Kesehatan yang biasa digunakan dan saat ini kepala Dinas kesehatan telah menggunakan tenaga supir yang baru” terang Kasubbag.
Dalam menyahuti kebutuhan di setiap Puskesmas, Dinas Kesehatan selalu tanggap meresponnya tetapi sangat disayangkan, dalam menyahuti kebutuhan tersebut tetap keinginan pribadi yang diutamakan sehingga apa yang menjadi harapan tenaga-tenaga supir yang telah mengabdi sekian lama menjadi sirna harapannya hanya karna nafsu pimpinan ditempat mereka bekerja yang mementingkan dirinya sendiri.