Sampang, harian news – Pencairan dana desa yang seharusnya menjadi angin segar bagi pembangunan infrastruktur, khususnya jalan, memunculkan pertanyaan dari warga Desa Taman Ragung Mortonggek, Kabupaten Sampang. Salah satu warga berinisial MR mengaku kecewa karena perbaikan jalan desa tidak kunjung terealisasi meski dana desa telah cair.
“Sudah bertahun-tahun jalan di desa ini tidak ada perbaikan. Padahal desa-desa lain sudah banyak yang jalannya di cor beton,” ujar MR, Jumat (8/8/2025).
MR menuturkan, warga bahkan berinisiatif menggalang dana secara swadaya untuk memperbaiki jalan. Namun, dana yang terkumpul hanya cukup untuk membeli tumpukan pasir.
“Kami berharap jalannya bisa bagus seperti desa sekitar, tapi sampai sekarang hanya bisa menumpuk pasir di pinggir jalan,” tambahnya.
MR juga mengeluhkan beban pajak yang harus dibayar warga setiap tahunnya.
“Kita ini ditarikin pajak kendaraan, pajak bangunan, tapi kenapa tidak ada feedback-nya ke kita? Setidaknya perbaikan jalan ini kan hak kita sebagai warga,” tegasnya.
Selain mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran desa, MR juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pemerintah kabupaten.
“Seharusnya Pemerintah Kabupaten Sampang ikut mengawasi penggunaan dana desa ini. Kalau dibiarkan tanpa kontrol, pembangunan bisa saja mandek seperti yang terjadi di desa kami,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Taman Ragung Mortonggek belum memberikan klarifikasi resmi terkait keluhan warga, dan belum ada pernyataan dari pihak Pemerintah Kabupaten Sampang mengenai mekanisme pengawasan penggunaan dana desa tersebut. (Red)