Hariannews.id_Internasional – Eropa diguncang oleh pemadaman listrik besar-besaran yang terjadi secara serentak di sejumlah negara pada Senin malam, 28 April 2025. Wilayah yang terdampak meliputi beberapa bagian Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, dan Swiss. Gangguan ini terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa jam, menyebabkan berbagai sistem vital lumpuh total.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa bandara, rumah sakit, dan sistem transportasi umum mengalami gangguan parah. Di Frankfurt dan Paris, jadwal penerbangan tertunda hingga dibatalkan. Sementara itu, sistem kereta bawah tanah dilaporkan berhenti beroperasi, membuat penumpang terjebak di dalam gerbong selama berjam-jam tanpa ventilasi atau penerangan. Rumah sakit yang tidak memiliki genset cadangan sempat kesulitan menangani pasien darurat.
Kepanikan juga terlihat di kalangan warga. Banyak masyarakat yang memborong lilin, air minum, dan makanan siap saji dari toko-toko karena khawatir pemadaman akan berlangsung lebih lama. Beberapa toko dan ATM tidak bisa diakses karena seluruh sistem bergantung pada jaringan listrik dan internet yang ikut terganggu. Media sosial pun dibanjiri keluhan, video, dan teori terkait penyebab gangguan ini.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari lembaga energi Eropa atau pemerintah masing-masing negara terkait penyebab pasti insiden ini. Namun, beberapa analis keamanan siber menduga adanya kemungkinan serangan siber skala besar yang terkoordinasi. Otoritas tengah menyelidiki apakah ini merupakan bentuk sabotase digital terhadap infrastruktur energi Eropa atau sekadar kegagalan teknis yang meluas.
Kekhawatiran makin membesar karena kejadian ini terjadi hanya beberapa hari setelah sejumlah lembaga keamanan Eropa mengeluarkan peringatan akan meningkatnya risiko serangan digital terhadap sektor energi. Beberapa pihak mendesak Uni Eropa untuk segera melakukan audit sistem kelistrikan dan memperkuat pertahanan digital terhadap ancaman eksternal.
Sampai berita ini ditulis, sebagian wilayah sudah mulai mendapatkan pasokan listrik kembali secara bertahap. Namun, sistem transportasi dan layanan publik masih belum sepenuhnya pulih. Pemerintah meminta masyarakat tetap tenang, menghemat energi, dan terus memantau informasi dari sumber resmi terkait perkembangan pemulihan. Pemadaman ini menjadi pengingat keras tentang betapa rapuhnya ketergantungan dunia terhadap infrastruktur digital dan energi.
Baca Selengkapnya di – x
