Aduan MasyarakatBerita Terbaru

Tambal Sulam Jalan di Omben Sampang Menuai Kritik Pedas, Dinas Bina Marga Jatim Diduga Gunakan Bahan Abal-Abal

89
×

Tambal Sulam Jalan di Omben Sampang Menuai Kritik Pedas, Dinas Bina Marga Jatim Diduga Gunakan Bahan Abal-Abal

Sebarkan artikel ini
0-0x0-0-0#

Sampang, hariannews.id – Pekerjaan perbaikan jalan dengan metode tambal sulam di wilayah Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menuai kritik tajam dari berbagai kalangan masyarakat.

Kritik ini terutama dilayangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur yang dianggap menggunakan material batu tidak sesuai spesifikasi.

Mamat, salah seorang warga setempat, menilai kualitas material yang digunakan jauh dari harapan.

“Masak sekelas provinsi menggunakan batu abal-abal kaya gitu, mas? Seharusnya modal sedikit lah, toh jalan ini sering dilalui mobil-mobil bermuatan. Ya kalau ambil untung boleh lah, namanya juga usaha, tapi jangan kebangetan. Batu abal-abal dipakai,” ujar Mamat dengan nada kesal, Sabtu (9/8/2025).

Ia menambahkan, sebagai warga yang taat membayar pajak, dirinya merasa kecewa terhadap kualitas pekerjaan tersebut.

“Saya cukup kecewa dengan Bina Marga, mas. Jalan kita udah jelek, masih ditambah kualitas yang buruk. Kalau perbaiki ya sekalian modal. Toh anggaran dari pajak kita sendiri. Jadi paling tidak kita nggak nyesel bayar pajak,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Harian News mencoba mengkonfirmasi ke pihak Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Zainal Zainal, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pemeliharaan Jalan, menjelaskan bahwa pekerjaan yang dimaksud merupakan Lapis Penetrasi (Lapen) untuk bahu jalan, bukan tambal sulam pada badan jalan.

“Waalaikumsalam. Untuk Omben itu pekerjaan Lapen untuk bahu jalan, beda bahan dan metode dengan pekerjaan tambal sulam di badan jalan,” jelas Zainal melalui pesan singkat.

Namun, saat disinggung terkait dugaan kualitas bahan yang rendah, Zainal tidak memberikan jawaban lebih lanjut.

Perbaikan jalan yang dinilai kurang optimal ini dikhawatirkan akan cepat rusak kembali, mengingat ruas tersebut kerap dilalui kendaraan bermuatan berat. Warga berharap pemerintah provinsi dapat melakukan evaluasi menyeluruh agar perbaikan jalan ke depan benar-benar berkualitas dan tahan lama. (Red)

Tinggalkan Balasan