Sampang, Hariannews.id – Angka stunting di Kabupaten Sampang masih cukup tinggi, yakni 18,3 persen. Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang bergerak cepat dengan meluncurkan Gerakan Aksi Bergizi dan Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Trunojoyo, Kamis (4/9/2025).
Acara yang dihadiri Forkopimda Kabupaten Sampang ini juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Bunda Genre Kabupaten Sampang periode 2025–2029, yang diharapkan dapat memperkuat edukasi kesehatan reproduksi remaja sekaligus mencegah pernikahan dini.
Baca Juga : Rutan Sampang Perkuat Pengawasan Layanan Konsumsi, Pastikan Gizi dan Kebersihan Warga Binaan Terjamin
Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini, menjelaskan bahwa percepatan penanganan stunting mengacu pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021 serta peraturan bupati terkait.
“Ada tiga fokus utama, yaitu memperkuat koordinasi lintas sektor, meningkatkan peran PKK dan Bunda Genre, serta memperluas layanan kesehatan hingga desa,” ujarnya.
Menurut dr. Lusi, Gerakan Serentak Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting ini menjadi momentum penting untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan generasi sehat.
Baca Juga : SMAN 3 Sampang Sabet 4 Juara Gerak Jalan Tingkat Kabupaten
“Penanganan stunting adalah kerja bersama. Dengan gerakan serentak ini, kita harapkan kesadaran masyarakat semakin meningkat dalam menjaga pola asuh, pola makan, serta sanitasi yang baik demi generasi Sampang yang sehat dan berkualitas,” tambahnya.
Kegiatan tersebut diikuti 653 peserta dari berbagai elemen masyarakat, dengan dukungan anggaran BOK KB tahun 2025.
Dengan langkah konkret melalui aksi bergizi, penguatan peran Genre, hingga optimalisasi program PKK, Pemkab Sampang berharap angka stunting bisa ditekan secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang, sekaligus mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing. (Fais)