Daerah

Bupati Tuban Aditya Halindra faridzky SE Bersama Forkopimda Tuban Panen Raya Jagung di Tambakboyo

774
×

Bupati Tuban Aditya Halindra faridzky SE Bersama Forkopimda Tuban Panen Raya Jagung di Tambakboyo

Sebarkan artikel ini

Bupati Tuban Aditya Halindra faridzky SE Bersama Forkopimda Tuban Panen Raya Jagung di Tambakboyo

Tuban.hariannews.id–Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., bersama Forkopimda Tuban melakukan Panen Raya Jagung di Desa Sotang, Kecamatan
Tanbakboyo, Kamis (16/11). Sedangkan jagung yang dipanen merupakan varietas NK Perkasa yang ditanam di lahan seluas 350 hektare oleh Gapoktan Banyu Tresno.

Pada kesempatan ini, Mas Bupati (Mas Lindra) sapaan akrab Bupati Tuban menandatangani prasasti Breakwater dan Balai Rukun Nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Hadir pada kesempatan ini, Kabid. Tanaman Pangan Dispertan Jatim, Deni Kurniawan, pimpinan OPD terkait, Camat dan kelompok tani, serta Kepala Desa se-Kecamatan Tambakboyo. Juga diselenggarakan pameran produk pertanian dan UMKM dari desa se-Kecamatan Tambakboyo dan kecamatan lainnya Di Kabupaten Tuban.

Lindra mengungkapkan beberapa waktu lalu Kabupaten Tuban meraih penghargaan Peduli Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Jawa Timur. Penghargaan yang diterima merupakan buah dari kerja keras petani, masyarakat, bersama Pemkab Tuban dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

“Sinergi dan kolaborasi harus terus dijaga untuk melahirkan karya yang akan selalu dikenang” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, produksi jagung di Kabupaten Tuban tertinggi di Jawa Timur menghasilkan 774.322 ton dengan luas lahan panen mencapai 137.121 hektare. Selain itu, Kabupaten Tuban masuk dalam 5 besar kabupaten/Kota penghasil padi terbanyak di Jatim.

Komitmen untuk menjaga ketahanan pangan mengantarkan Kabupaten Tuban dapat bertahan pada masa pasca pandemi.

Sebagai upaya mendukung ketahanan pangan, Bupati mengimbau masyarakat agar menjaga lahan pertanian yang dimiliki. Lahan pertanian menjadi aset yang dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan.

“Jangan sampai dijual untuk hal-hal yang konsumtif dan tidak bernilai investasi jangka panjang” sambungnya

Keberadaan lahan pertanian harus dikelola dengan bijaksana dan mengedepankan konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sehingga, mampu memaksimalkan
potensi pertanian dengan memperhatikan aspek ketahanan pangan.

Sejalan dengan upaya tersebut, Bupati yang disapa Mas Lindra itu terus mendorong petani agar mulai
mengkombinasikan penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia. Komposisi penggunaan pupuk organik 4 berbanding 1 pupuk kimia.

 

Mift

Tinggalkan Balasan