Aceh Tamiang -hariannews.id
Fadli Yusda menyampaikan oleh karena itu hari ini musti dipastikan semua proses tahapan Pemilu harus dilakukan secara transparan dan penuh kejujuran. “Bila terjadi penundaan maka bisa dipastikan itu dikarenakan adanya perencanaan atau pemufakatan kejahatan yang teroganisir” ujarnya.
Maka dari itu, lanjutnya, kita meminta kepada pimpinan DPRK untuk mencabut atau membatalkan apa yang sudah terjadi dari hasil pemufakatan kejahatan tersebut.
“Bahwa kita juga disini ingin memberi signal kepada kekuasaan karena telah terjadi perencanaan kejahatan yang menyebabkan ketidak adilan sosial bagi seluruh rakyat Aceh Tamiang.
Artinya apa digedung yang saat ini kita berada telah diisi oleh oknum anggota dewan yang pembohong yang selalu mendustai rakyatnya, maka dari itu kita kemari untuk menyuarakan kebenaran yang menjadi suaranya rakyat agar hasil pemilu kedepannya nanti dapat dirasakan kebenarannya, bukan kebohongannya yang saat ini sedang dijalankan oleh para oknum anggota dewan yang terhormat dalam gedung ini” tegasnya.
Jelas para oknum pembohong perencanaan kejahatan tersebut sudah sangat mengangkangi qanun Aceh Nomor 6 tahun 2016 sebagaimana telah diubah pada qanun Aceh Nomor 6 tahun 2018 yang merupakan aturan bagi kita semua dalam propinsi Aceh yang kita cintai ini.
“Jadi semua kita disini meminta agar hal ini segera diselesaikan oleh para pimpinan DPRK supaya rakyat Aceh Tamiang tetap percaya pada lembaga yang terhormat ini” ujarnya
Dan kenapa hari ini rakyat tamiang turun kejalan .
Itu artinya Aceh Tamiang dalam kondisi gawat dan untuk para penguasa segera selesaikan perencanaan jahat ini karena kalian digaji dari hasil pajak yang dibayar oleh rakyat Jangan pernah sesekali kalian para penguasa menolak apa yang menjadi usulan rakyat demi kebenaran.
“Dan bagi mereka yang coba membuat perencanaan jahat atau kebohongan itu adalah suatu bentuk penghinaan bagi seluruh rakyat Aceh Tamiang . ujarnya
Maka dari itu hanya satu kata Apa itu Lawan Semoga saja Allah swt dan alam semesta menjadi saksi nyata Terima kasih” ujarnya
Unjuk rasa dari pantauan awak media berjumlah ratusan orang.
Dari pantauan awak media tanpa ada anggota DPRK Komisi I dan hanya disambut ketua DPRK Aceh Tamiang.